Kekecewaan Terbesar Anak Broken Home
Hari ini memasuki bulan ramadhan ke 9. Aku ingin membagikan kisah nyata hidupku. Sebuah cerita tentang betapa hancurnya aku sebagai seorang anak, sehingga berdampak pada diriku saat ini (yg sudah dewasa). Menjadi trauma, khawatir, cemas dan takut terhadap sebuah 'pernikahan'. Broken Home isn't a Big Problem Awal Mula Aku Menjadi Anak Broken Home I thought, aku udah jadi broken home sejak masih di dalam kandungan. Well dari kecil aku memang punya masalah dengan 'konflik antar keluarga mama dan papa'. But I was just fine being children, until I realise that aku punya papa yg kelewat 'tegas'. He said kalo dia tegas. But not for me. Papa yg suka mukul aku, main tangan, melontarkan kata kasar, berteriak padaku di keramaian, bertengkar hingga menyakiti mama di depan mataku. Itu sudah sangat cukup membuatku trauma terhadap pernikahan. Aku sedari kecil sudah menyadari problema pelik suatu bahtera rumah tangga dan itu membuatku sangat realistis terhadap suatu hubung